Di tengah perkembangan dunia teknologi, buku konvensional atau buku yang terbuat dari kertas, menjadi sesuatu yang semakin asing dan makin sulit ditemukan. Banyak orang yang kemudian beralih ke buku digital, sehingga buku menjadi lebih jarang ditemukan. Atas alasan minat baca yang sangat minim serta buku yang sudah mulai asing, Literacy Coffee memadukan konsep, kedai kopi dan buku, yang disertai dengan acara mengulas buku setiap minggunya. Hal ini dilakukan agar buku tidak semakin asing, terutama untuk kaum muda. Literacy Coffee terletak di Jalan Jati II No. 1, belakang Kampus ITM, Teladan, Medan. Jhon Fawer Siahaan, sebagai pendiri, menyebutkan, perpaduan antara kedai kopi dan buku yang digagasnya menjadi gerakan awal baginya dan rekan-rekannya, untuk mengembalikan ‘kejayaan’ buku. “Memang kami menyadari bahwa hal itu bukan sebuah solusi yang produktif, namun itu menjadi sebuah gerakan awal, bagaimana pengunjung bisa mengenal buku. Dari sekian banyak koleksi
Gambaran Tentang Literacy Coffee. Di tengah perkembangan dunia teknologi, buku konvensional atau buku yang terbuat dari kertas, menjadi sesuatu yang semakin asing dan makin sulit ditemukan. Banyak orang yang kemudian beralih ke buku digital, sehingga buku menjadi lebih jarang ditemukan. Atas alasan minat baca yang sangat minim serta buku yang sudah mulai asing, Literacy Coffee memadukan konsep, kedai kopi dan buku, yang disertai dengan acara mengulas buku setiap minggunya. Hal ini dilakukan agar buku tidak semakin asing, terutama untuk kaum muda. Literacy Coffee terletak di Jalan Jati II No. 1, belakang Kampus ITM, Teladan, Medan. Jhon Fawer Siahaan, sebagai pendiri, menyebutkan, perpaduan antara kedai kopi dan buku yang digagasnya menjadi gerakan awal baginya dan rekan-rekannya, untuk mengembalikan ‘kejayaan’ buku. “Memang kami menyadari bahwa hal itu bukan sebuah solusi yang produktif, namun itu menjadi sebuah gerakan awal, bagaimana pengunjung bisa mengenal